Thursday, September 26, 2013



Cara Beternak Kura - Kura

cara beternak kura kura yang telah siap kawin merupakan usia 2 th. ke atas. umumnya untuk ukuran jantan 15cm serta untuk betina 20cm ….

pada prinsipnya, untuk membuat kura kura ini bertelor merupakan tersedianya media tanah di lebih kurang kolam( air ), dikarenakan umumnya betina enggan untuk dikawin oleh jantan bila tak ada media tanah.tetapi yang butuh diketahui merupakan, bahwa kita kerap menjumpai kura betina dapat bertelur meskipun tanpa jantan, jadi telur ini fertile ( tidak dapat menetas ) bila ada betina bertelur didalam air ( ada jantan ), karena tak ada media tanah, jadi sesegera barangkali ambillah dari air untuk ditetaskan sendiri, dikarenakan bila kelamaan didalam air telur dapat gagal menetas, lembek apalagi dapat busuk…

karenanya, cara beternak kura kura bila kura telah siap untuk kawin, sediakanlah media bertelur supaya bisa berkembang dengan baik serta menetas. ada dua langkah penetasan, yaitu penetasan alami serta penetasan buatan ( incubator ).

penetasan alami

untuk bikin penetasan alami ini, terlebih dulu bikinlah media tanah yang cocok untuk telur supaya bisa berkembang dengan baik. media ini cuma terdiri dari dua, yaitu pasir serta tanah. dikarenakan tanah telah ada, jadi tinggal kasih pasir kira2 tinggi 10cm, fungi pasir ini merupakan untuk melindungi kelembapan, juga panas serta hujan.
nah sebagai tambahan, kasihlah peneduh berbentuk atap-atapan/ rumah-rumahan + sebagian tumbuhan, ini manfaatnya yaitu memberi keluasan pilihan untuk si betina untuk bertelur, biarlah dia menentukan area yang pas untuk mengeluarkan telurnya, tak tahu dibawah tanaman, dibawah atap, atau di biarlah telanjang menghadap langit.
bila kura telah bertelur, jadi tunggu kurang lebih 3 bulan… bila penetasan sukses, anakan kura dengan sendirinya dapat keluar serta melacak air….

penatasan buatan/ incubator

untuk penetasan buatan ini yang butuh di perhatikan merupakan letak dari telur, jangan sempat salah( kebolak-balik ), dikarenakan perihal ini memilih sukses tidaknya penetasan. karenanya, saat kura telah mulai mengais-ngais, jadi tunggu sampai dia selesai bertelor serta segera ambillah telur, yang terlebih dulu tandai posisi atas serta bawah dengan pensil atau spidol, lantas masukkan ke incubator cocok dengan posisi aslinya.

dikarenakan harga incubator super mahal, yang bisa-bisa bikin patah hasrat untuk breeding, jadi saya coba bantu bikin incubator buatan dengan harga terjangkau,

bahan bahan yang dibutuhkan
kontainer/styrofoam box
heater ikan
thermometer
baki ceper
sebagai media tinggal tentukan ( cocopeat, vermiculite atau sekam padi )
hygrometer ( jika ada lebih uang bisa beli, tp sayang harga nya, 40rb
penyangga baki ceper ( bisa batu atau mangkuk terserah )
kapur pengusir semut serta kecoak
lakban
senter led
spidol

di bawah ini langkah bikin incubator :

siapkan kontaier/styrofoam box serta berikut di sterilkan, spesial untuk kontainer bisa menggunakan alkohol atau dengan air panas yang di guyurkan ke kontainer serta untuk styrofoam box cukup hanya di spray dengan alkohol serta di keringkan dengan kain. gunanya untuk menghindar bakteri atau cendawan jamur yang kedepannya menyebabkan telur berjamur atau gagal menetas dengan kata lain busuk.
siapkan media untuk meletakkan telur tadi yaitu cocoepat/vermiculite/sekam padi. media tersebut mesti di sterilkan dengan langkah di kukus atau di rebus sampai 2x. yang pertama di rebus sampai airnya tinggal sedikit lantas di angin – anginkan dibawah terik matahari berikut d rebus kembali sampai airnya cuma tersisa pada medianya saja, didiamkan sebentar supaya suhunya turun lantas ambillah baki ceper, berikan rata pada baki ceper tersebut media penempatan telur.
berikut isi kontainer dengan air kurang lebih setinggi seperempat dari tinggi kontainer, masukan heater ikan serta penyangga baki ceper tadi ( untuk penyangga baki ceper sesuai dengan tinggi airnya ) putar temperatur ke 29 atau 30 drajat pada atas heater ikan, atur posisi heater di dalam – sedang dari penyangga baki ceper tersebut. berikut lakban kabel heater di bibir kontainer supaya tampak kian lebih serta tidak bikin kebocoran kelembaban dari incubator.
masukan baki ceper ke didalam incubator serta letakan thermometer di samping baki ceper nya ( tersebut hygrometer apabila ada ).

tata telur di media penetasan sampai 1/2 badan telurnya sampai mencukupi baki ceper serta beri jarak 1/2 sampai 1 cm setiap telurnya. ( catatan : yakinkan suhu media penetesan tersebut telah mulai dingin, janganlah pada waktu panas di masukan dapat mateng tuh telur )

spray/semprotkan air merata diatas telur serta medianya supaya kelembaban stabil.
tutup serapat barangkali kontainer nya…. , tandai waktu pertama kali kura bertelur, mutlak untuk mengkalkulasi tanggal kelahiran si jabang bayi.. ehehehe……. untuk kapur pembasmi semut atau kecoa dapat di taburin di lebih kurang incubator, dikarenakan dari pengalaman semut tuh menyimpan telurnya pada area yang lembab lantas harus kerap – kerap di periksa telurnya.
tandai pada kotak kontainer dengan spidol permanen tanggal pertama kali si emaknya nelur serta tandai kapan dia lahir. untuk perawatan setiap 1 minggu sekali d teliti suhunya serta semprotkan air supaya kelembapanya terjaga. sebagai parameter apakah embrio telurnya berkembang apa tidak bisa dipandang telurnya mengempis atau tetep layaknya waktu pertama kali di telurkan masi bulat. serta 1 bulan pertama dapat di senter adakah berisi apa tidak.

No comments:

Post a Comment